Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini Kata Ketua Srikandi PP Binjai


Teks Photo : Ketua Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Kota Binjai, Cut Cinta Dewi Mpd

BINJAITODAY.COM


Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak seolah-olah menjadi suatu cerita yang tak pernah berakhir, Terlebih di masa pandemi Covid-19, dilansir dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), dijelaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak dimasa Pandemi Covid 19 meningkat drastis.


Sebelumnya, Kasus pelecehan terhadap perempuan berusia 14 tahun di Kota Binjai pada pertengahan desember 2021 lalu  menjadi keprihatinan publik. Seorang pria berinisial H (50) di Kota Binjai, Sumatera Utara, ditangkap polisi,dia diciduk karena mencabuli bocah perempuan 14 tahun berinisial MPA. Selain itu dia juga diduga menyuruh korban, bekerja menjadi badut jalanan.

Situasi ini lah yang menjadi sorotan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Kota Binjai Cut Cinta Dewi Mpd. Dirinya mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menyuarakan suara perempuan,terutama bagi mereka yang sedang termarjinalkan.

“Sebagai Ketua Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Kota Binjai, maka ini merupakan tanggung jawab dan amanah yang mana perempuan dan anak harus dilindungi,” katanya kepada wartawan, Sabtu 9/1/2022.

Wanita yang terpilih menjadi Ketua Srikandi PP Kota Binjai periode 2021-2024 itu mengungkapkan, seringkali korban kekerasan baik itu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) maupun pelecehan seksual bagi perempuan atau anak tidak melapor ke pihak berwenang. Penyebabnya ada beberapa faktor. Seperti malu diketahui orang lain atau keluarga dan takut menjadi aib. Mengahadapi situasi tersebut, pihaknya melalui Srikandi PP Kota Binjai siap melakukan konseling kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak.

“Tidak hanya sekadar mengedukasi tetapi sampai tingkat advokasi, karena korban-korban ini kan psikisnya juga sampai terganggu,” ujar wanita berkacamata ini. Pihaknya juga akan memberdayakan kader-kader yang ada di dewan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan  Anak Ranting  untuk melakukan sosialisasi terkait program itu.

Menurutnya, salah satu dibentuknya Srikandi Pemuda Pancasila (PP) berdasarkan keprihatinan Pemuda Pancasila melihat peran perempuan di Indonesia yang masih belum banyak terlihat. Padahal, kata wanita yang akrab disapa Icut ini, tidak sedikit perempuan di Indonesia yang bisa dan mampu menjadi 'pahlawan' di bidangnya masing-masing.

"Kita perlu menunjukkan kehadiran perempuan harus menunjukkan bukan hanya sebagai pelengkap, tapi juga harus menunjukkan peranan perempuan disegala bidang " pungkasnya. (Red)


Posting Komentar

0 Komentar