Cerita Masa Kecil Wali Kota Binjai. Dari Bantu Orang Tua Jualan Hingga Jadi Tukang Panjat Pohon Kelapa

BERCERITA : Wali Kota Binjai, Drs H. Amir Hamzah menceritakan kisah masa lalunya yang penuh dengan perjuangan pada kegiatan yang bertajuk "Obrolan Santai" (Obras) bareng 40 anak-anak Kota Binjai, yang digelar di Taman Remaja Kota Binjai, Kelurahan Satria, Kecamatan Binjai Kota, Rabu (20/7) sore. 





BINJAILANGKATTODAY.COM/Binjai

Wali Kota Binjai, Drs H. Amir Hamzah M. AP menceritakan kisah masa lalunya yang penuh dengan perjuangan. Meski kini menjadi Wali Kota Binjai, ternyata kehidupan masa lalu Amir Hamzah tidaklah mudah karena beliau bukanlah terlahir dari orang yang kaya raya. 

Hal itu diceritakannya pada kegiatan yang bertajuk "Obrolan Santai" (Obras) bareng 40 anak-anak Kota Binjai, yang dilaksanakan di Taman Remaja Kota Binjai, Kelurahan Satria, Kecamatan Binjai Kota, Rabu (20/7) sore. 

Obrolan santai ini digelar dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh sosok Wali Kota Binjai, termasuk perjalanan hidupnya selama ini sekaligus memotivasi anak anak untuk dapat menjadi generasi penerus yang sukses yang dapat membanggakan kedua orang tua, bangsa dan negara. 

Pada kesempatan itu, Amir Hamzah yang lahir pada tanggal 28 November 1965 tersebut memaparkan bagaimana masa kecil yang harus dilaluinya di tengah keluarga yang sederhana. 

" Dulu orang tua kami mengatakan sama kami anak anaknya yang ada 9 orang. Kalian jangan pernah mimpi kuliah, tamat kalian SMA (Sekolah Menengah Atas) saja sudah syukur, " ucap Amir mengenang masa lalunya yang waktu itu masih serba kekurangan. 

Wali Kota Binjai ini mengatakan bahwa masa kecilnya banyak dihabiskan bersama sang nenek yang tinggal di yayasan " Nurul Furqon " di Kelurahan Bandar Senembah Kecamatan Binjai Barat. 

" Pada masa itu, saya kalau sudah hari sabtu dan minggu saya masuk ke hutan untuk mencari  sayur pakis, jantung pisang, daun melinjo yang muda, daun pandan, dan saya ikati berharap bisa dibawa emak saya jualan kepasar, " ungkapnya. . 

Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Binjai ini juga menceritakan, dimasa itu kemanapun dirinya bermain dan jalan jalan, kalau sudah malam dirinya pasti pulang untuk membantu perlengkapan jualan ibunya. 

" Karena paginya saya ikut membantu emak saya jualan kepajak (pasar) petisah, jadi kalau dulu bangun jam 2 dan jam 3 pagi sudah biasa bagi saya, " ujarnya. 

Ia juga mengakui bahwa dulunya dia kurang suka dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena dulunya jualan orang tuanya di kaki lima sering di sepak sepaki Satpol PP yang di Medan. 

" Sedih juga kami waktu itu, makanya kepada satpol PP disini saya katakan, kalau menghadapi pedagang kaki lima jangan pakai kekerasan tapi harus dengan cara yang humanis, karena mereka juga sedang menafkahi keluarga mereka, " ungkapnya. 

Amir yang juga mantan siswa di SMAN 1 Binjai mengenang kisahnya di waktu sekolah, Ia mengatakan sewaktu di SMA kalau ingin dapat jajan lebih dia mencari upahan dari memanjat pohon kelapa. 

" Saya dulu pintar memanjat dan mengupas kelapa, jadi kami ini di didik untuk mandiri, minimal untuk menutupi kebutuhan kami, tidak lagi minta uang jajan sama orang tua" ujarnya. 

Amir juga menjelaskan bahwa dari awal dirinya tidak pernah bercita cita menjadi Wali Kota, bahkan saat ini dirinya serasa mimpi menjadi Wali Kota Binjai. 

" Hidup ini misteri, hidup ini adalah skenarionya Allah SWT, tapi kalau sudah kita tekadkan jangan pernah mundur. Jujur saya katakan, waktu itu ketika saya mau mendaftar menjadi pasangan Wali Kota Binjai bersama Almarhum Juliadi ataupun ketika saya akan diberi amanah jabatan dari atasan saya, yang pertama saya tanya dan minta restu itu sama emak (ibu) saya, kalau emak saya gak setuju gak akan saya ambil, " bebernya. 

Ia juga menegaskan kepada anak anak yang hadir, bahwa Almarhum Juliadi adalah orang baik dan Allah SWT lebih sayang sama Almarhum. Ia mengatakan bahwa dirinya seperti diperjalankan atau diantarkan oleh Almarhum Juliadi untuk menjadi Wali Kota Binjai. 

" Waktu itu saya diajak Almarhum (Juliadi) untuk maju menjadi pasangan calon Wali Kota Binjai. Begitu kami sudah dinyatakan menang telak, namun Almarhum memenuhi janjinya kepada Allah SWT. Beberapa hari sebelum pelantikan, almarhum dipanggil oleh Allah SWT, " kenangnya. 

Dirinya juga menegaskan sebagai bentuk penghargaan saya bersama Almarhum, nantinya Pemko Binjai akan mendirikan Masjid dan Quran Centre dipasar Tunggorono. " Nanti Aulanya akan saya beri nama "Aula Almarhum Juliadi", disitulah nanti pusat pembinaan dan Icon Kota Binjai," terangnya. 

Amir juga mengatakan bahwa dirinya bukanlah manusia yang sempurna, karena kesempurnaan itu adalah milik Allah SWT. 

" Saya bukanlah manusia yang sempurna dan saya bukanlah malaikat, tapi saya tidak ingin menjadi setan, ada yang boleh dikerjakan dan ada yang tidak boleh dikerjakan. Setiap pemimpin itu akan diminta pertanggungjawaban dimata Allah SWT dan yakinlah kalau rezeki itu sudah ada yang mengatur, " ucapnya. 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Binjai ini juga berpesan dan memberi tips menjadi sukses kepada anak anak yang hadir. 

" Orang orang yang sukses itu adalah orang yang patuh kepada kedua orang tuanya. Banyak orang di Dunia dan Indonesia ini yang sukses, mereka rata rata adalah orang yang patuh dan taat kepada orang tuanya, janganlah sekali sekali menyinggung perasaan orang tua, terutama sama ibu, karena ridho Allah SWT itu adalah ridho orang tua, " pesan Wali Kota Binjai sembari mengajak untuk terus berbuat baik kepada sesama dan bersedekah kepada orang yang membutuhkan. (Bt1) 



Posting Komentar

0 Komentar