Teks Foto : Kepala Dinas Ketahanan Pangan (KETAPANG) dan Pertanian Kota Binjai Ralasen Ginting, S.P, M.M dan beberapa perwakilan OPD Kota Binjai turut mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi di Binjai Command Center.
Kota Binjai, SUMUT | BinjaiLangkatToday.com |
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas langkah kongret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 dengan pemangku-pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi, dengan mengundang seluruh kepala daerah. Pada rakor ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (KETAPANG) dan Pertanian Kota Binjai Ralasen Ginting, S.P, M.M dan beberapa perwakilan OPD Kota Binjai turut mengikuti secara virtual di Binjai Command Center, Senin (19/8).
Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menerangkan bahwa di bulan Agustus ini beberapa daerah kecenderungan mengalami deflasi, namun pihaknya mengingatkan untuk tidak terlena dengan deflasi beberapa bahan pokok yang terjadi bulan ini.
“Memang kecenderungan kita di Agustus ini deflasi, tapi kita tetap harus mewaspadai kenaikan beberapa komoditas yang merambat naik seperti beras dan minyak goreng,” ujarnya.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini dalam paparannya mengungkapkan jika secara historis dari tahun 2020-2023 pada bulan Agustus dominan mengalami deflasi, kecuali bulan Agustus 2021. “Kelompok pengeluaran yang dominan memberikan andil pada deflasi Agustus adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau,” terangnya.
Teks Foto : Rapat Koordinasi Pengendalian inflasi yang di pimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir yang dilakukan secara virtual. |
Adapun upaya stabilisasi pasokan dan harga bawang merah yang sedang jatuh, Bapanas bekerjasama dengan BUMN Pangan dan BUMD telah ikut andil dalam melakukan penyerapan bawang merah petani hal tersebut dijelaskan oleh Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan Bapanas RI, Andriko Noto Susanto.
“Target penyerapan sekitar 12,500 ton untuk disimpan dan dijual kembali saat harga lebih baik (stabil),” jelasnya.
( Rangkuti-Red )
0 Komentar