BINJAILANGKATTODAY.COM
Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara mandiri, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kaputama, menggelar Forum Group Discussion (FGD) seminar penyesuaian visi, misi kurikulum dan penyusunan kebijakan MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) - POB (Prosedur Operasional Baku) melalui program bantuan akselerasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi, Rabu (28/8/2024).
Kegiatan yang digelar di lantai ll gedung STMIK Kaputama, dihadiri oleh Ketua STMIK Kaputama Dr. Relita Buaton ST. M.Kom, Ketua Yayayan PTIM, Drs. Irwanto Tampubolon, M. Pd, Wakil Ketua l, ll & lll, para dosen dan Staff dan mahasiswa STMIK Kaputama, serta puluhan Kepala Sekolah SMK dan SMA Negeri dan Swasta yang ada di Kota Binjai.
Beberapa orang narasumber juga dihadirkan dalam kegiatan tersebut, diantaranya Prof. Drs. Sriadhi, S.T., M.Pd., M.Kom., Ph.D.Dr. M Iqbal S.Kom, M. Kom, serta Dr. Akim Manaor Hara Pardede, ST. M. Kom, yang berasal dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM).
Ketua STMIK Kaputama, Dr. Relita Buaton ST M.Kom, dalam sambutannya mengatakan, saat ini kampus yang dipimpinnya tersebut akan melakukan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi menjadi sebuah Institut.
"STMIK Kaputama saat ini sedang melakukan proses untuk melakukan perubahan bentuk menjadi sebuah Institut. Untuk itu, guna menjamin sistem pendidikannya, maka hari ini kita melakukan seminar terkait pengembangan kurikulum," ungkapnya.
Dirinya juga menegaskan, MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) merupakan perubahan kedua di STMIK Kaputama. "Untuk itu kita patut bersyukur karena di tahun ini, kampus kita mendapat bantuan untuk mendukung kampus Merdeka secara mandiri," bebernya, sembari membuka FGD dan seminar tersebut.
Memiliki visi menjadi perguruan tinggi bidang teknologi informasi yang unggul, profesional, berkarakter dan berjiwa enterpreneur di Sumatera Utara serta Indonesia, Relita Buaton juga menginginkan STMIK Kaputama menjadi perguruan tinggi berbasis digital yang inovatif dan berdaya saing secara global.
"Dilatarbelakangi maraknya berbagai perkembangan teknologi yang ada saat ini, tentu kami dari STMIK Kaputama harus bisa mengakomodir ini semua dan selanjutnya dapat me-implementasikannya kepada lulusan kami. Itulah mengapa kami sampai saat ini sudah melakukan perubahan kurikulum," bebernya.
Pun begitu, sebut pria berkacamata yang akrab dengan awak media ini, bila diperlukan peninjauan visi dan misi, maka hal itu juga tentunya seiring dengan perubahan kurikulum.
"Hal inilah yang kami lakukan saat ini untuk penyusunan kurikulum," demikian tutup Relita Buaton.
Sementara itu, Ketua Program Studi (Prodi) S1-Tehnik Informatika sekaligus ketua panitia dalam kegiatan tersebut, Ahmad Fauzi, mengaku bersyukur karena kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
"Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik serta dihadiri oleh para dosen dari STMIK Kaputama dan juga luar kampus, serta masing masing mitra yang ikut membantu memberikan saran terkait kurikulum yang mendukung program MBKM mandiri," ucap Ahmad Fauzi.
Selain program pendidikan, sebut pria yang saat ini sedang melanjutkan program studi S3 nya tersebut, kegiatan FGD dan seminar tersebut juga dapat memperluas kerjasama di program MBKM. Apalagi menurutnya, banyak masukan dan ilmu yang disampaikan dari paparan narasumber.
"Untuk itu, kami berharap perubahan bentuk segera dilakukan dari sekolah tinggi ke Institut setelah adanya prodi S1-Bisnis Digital yang baru diresmikan," demikian tutup Ahmad Fauzi diakhir ucapannya.
Penandatangan MoU terkait program MBKM dengan satuan Pendidikan/Sekolah serta mitra perusahaan atau Instansi, menjadi akhir dalam kegiatan FGD dan seminar tersebut. (Blt1)
0 Komentar