PCNU Kota Binjai Gelar PD-PKPNU Angkatan 1 Tahun 2024


Kota Binjai, SUMUT | BinjaiLangkatToday.com

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Binjai menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan 1 Tahun 2024. Bertempat di Pondok Pesantren Darul Uloom Al Huda, Jalan Kedondong, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. 

Turut Hadir pada kegiatan ini PBNU Gus Muktaf Ajib (Yogyakarta), H.Akmal Marzuki Harahap MA., Koordinator Instruktur Dr. H. Masdar Limbong M.Pd., PWNU Sumatera Utara Dr. Syawaluddin Nasution MA., Sekretaris PWNU Sumut Dr. H. Zulkifli Sitorus, MA., PW IPNU, PW Fatayat NU, Ketua PCNU Ust. Asmuri Hafiz, S.Pd.I., Kakankemenag Kota Binjai Dr. H. Mustapid MA., Ahmad Amri Siregar S.Pd.I., selaku Aktivis NU (eks Sekjen PCNU kota Binjai) yang juga merupakan Komisioner KPU Kota Binjai, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulom Al Huda Ust. KH. Abdi Abdullah Azzubairy Harahap, Insan Pers, GP Ansor kota Binjai, Banser Binjai, IPNU Binjai, IPPNU Binjai, PMII Binjai-Langkat, Fatayat NU Binjai, Muslimat NU Binjai, IP, para peserta didik dan para tamu undangan.


Drs. Armansyah Lubis, selaku Ketua Panitia PD-PKPNU Angkatan 1 PCNU kota Binjai dalam sambutannya menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah peraturan perkumpulan tentang syarat bagi pengurus harian NU wajib mengikuti kegiatan PD-PKPNU ini. Tujuan dilaksanakannya untuk membentuk SDM yang siap menjadi pemimpin, dan selanjutnya untuk mencetak kader-kader yang militansi dan berwawasan luas, serta dapat menjaga kelangsungan Ahlulsunnah Wal Jamaah khususnya di Kota Binjai. 

"Materi pada calon peserta ini sangat banyak yaitu 13 materi, ditambah lagi nanti olahraga. Kami berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan PD-PKPNU dengan penuh semangat dan bertanggung jawab agar tidak meninggalkan kegiatan selama 3 hari ini, dan apabila ada peserta yang tidak mengikuti acara atau absen, artinya absennya tidak penuh, kami tidak akan meluluskan peserta, karena itu adalah peraturan dari PBNU, dan itu tidak bisa kami langgar," tegasnya.


K.H. Abdi Abdullah Azzubairy Harahap selaku pemilik Pondok Pesantren Darul Ulum Al Huda yang juga Rois PCNU kota Binjai mengatakan dirinya sangat berbahagia bahwa acara ini bisa menjadi sejarah, yaitu dimulakan di pondok pesantren Darul Uloom Al Huda yang sangat sederhana ini, pondok pesantren ini adalah pondok pesantren yang baru, jadi memang belum banyak kisahnya / hasilnya, tapi dengan kegiatan PD-PKPNU ini saya berharap lahirlah dari keadaan ini tentunya kita akan menciptakan karya-karya yang mempunyai kemiripan, dedikasi dan juga kontribusi yang terbaik kepada umat khususnya bangsa Indonesia.

"Saat sekarang ini di mana kita lihat begitu luar biasa memberitahukan penyakit masyarakat, tentang keadaan umat, jadi kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kader-kader yang punya militan untuk berjuang memperbaiki keadaan masyarakat," ujarnya. 

Lebih lanjut, dirinya tentu sangat bersyukur bahwa dengan segala kelemahan ditambah lagi mungkin dengan peristiwa cukup pas 1 bulan hari ini, tanggal 26 bulan lalu kita kedatangan tamu air (Banjir) di tengah malam, ternyata luar biasa yang kita rasakan sendiri banyak kebaikan-kebaikannya (hikmahnya). "Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih atas pemilihan tempat ini dan semua dukungan dari rekan-rekan para tetangga para ulama guru-guru saya, juga bersama itu saya mohon maaf bila ada penyambutan yang tidak pada tempatnya, kemudian fasilitas-fasilitas yang kurang memadai inilah yang mampu kami berikan mungkin kami terlalu lancang juga untuk bisa berani menerima orang-orang Saleh para penghajar dan semua peserta kehadiran di sini tapi kami hanya berharap semoga ini bisa menjadi kebaikan yang akan membuka pintu-pintu kebaikan selanjutnya, sampai hari ini Terima kasih sekali lagi dan mohon maaf karena kita semua mari kita manfaatkan waktu, tempat dan acara ini dengan sebaik-baiknya Semoga kita semua atas kehadiran waktunya diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan semuanya dimasukkan dalam barisan orang-orang Saleh," harapnya.



Ketua PCNU kota Binjai Asmuri Hafiz S.Pd.I dalam sambutannya berpesan bahwa diharapkan dengan mengikuti PD-PKPNU muncul semangat kita untuk ber nu ini, dapat mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah. Karena pada saat ini kita melihat mulai bermunculan paham-paham yang membuat kita semakin melemahkan NU, maka dari itu, perlu ada pengkaderan yang mudah-mudahan akan muncul giroh kita, semangat kita, terutama dalam mengamalkan Ahlussunnah Wal Jamaah di kehidupan kita sehari-hari.

"Dalam kegiatan kaderisasi PD-PKPNU ini ketentuannya diputuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Terdapat rumusan yang telah disusun oleh PBNU dan pelaksanaannya dipercayakan kepada pengurus NU cabang. Program ini merupakan bagian penting dari upaya kaderisasi yang dirancang untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia NU di kota Binjai," ungkapnya. 


Lebih lanjut, untuk acara besok, Asmuri berharap acara tersebut dapat berjalan lancar, dengan antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para peserta. 

"Bagian penting dari program ini diorganisir oleh pengurus NU, di mana PD-PKPNU bertanggung jawab atas penyusunan dan penyampaian materi pelajaran tentang ke-NU-an, ke-Aswaja-an, dan kebangsaan," terangnya.

#Hari Pertama#

Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta pada pukul 10.00 hingga selesai. Setelah itu, acara pembukaan dilaksanakan dari pukul 14.00 hingga 15.30. Sesi berikutnya adalah break untuk Sholat Ashar pada pukul 15.30 hingga 16.00, diikuti dengan sesi ta'aruf dari pukul 16.00 hingga 17.00. Peserta kemudian beristirahat, melaksanakan sholat, dan makan dari pukul 18.00 hingga 19.30. Orientasi Pendidikan pertama dimulai pada pukul 19.30 hingga 21.30, kemudian coffee break dari pukul 21.30 hingga 21.45. Kegiatan dilanjutkan dengan Orientasi Pendidikan II dari pukul 21.45 hingga 23.45, dan hari pertama ditutup dengan istirahat mulai pukul 23.45 hingga 03.00.

#Hari Kedua#

Hari kedua dimulai dengan mujahadah dan Sholat Shubuh dari pukul 03.00 hingga 05.00, dilanjutkan dengan olah raga dari pukul 05.00 hingga 06.30. Sarapan pagi disiapkan dari pukul 06.30 hingga 08.00. Sesi pertama pada hari kedua adalah "Aswaja dan NKRI 1" yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 09.45, kemudian coffee break dari pukul 09.45 hingga 10.00. Sesi berikutnya, "Aswaja dan NKRI 2," dilaksanakan dari pukul 10.00 hingga 12.00. Sholat Dzuhur dan makan siang dijadwalkan pada pukul 12.00 hingga 13.00. Setelah itu, sesi "Anatomi Gerakan Islam dan Sosial" berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00, dilanjutkan dengan break dan Sholat Ashar dari pukul 15.00 hingga 15.30. Sesi "Dialektika Pemikiran" dilaksanakan dari pukul 15.30 hingga 17.30, kemudian break untuk Magrib, Isya’, dan makan malam dari pukul 17.30 hingga 19.30. Sesi "NU Mengelola Titik Balik dan Keorganisasian" berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.00, dilanjutkan coffee break dari pukul 21.00 hingga 21.15. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan sesi "Membangun Kemandirian & Kolaborasi Jamaah dan Jam'iyyah NU" dari pukul 21.15 hingga 22.45, pengantar rihlah dari pukul 22.45 hingga 23.15, dan diskusi persiapan rihlah dari pukul 23.15 hingga 23.45. Istirahat dimulai pada pukul 23.45 hingga 03.00.

#Hari Ketiga#

Hari ketiga dimulai dengan mujahadah dan Sholat Shubuh dari pukul 03.00 hingga 05.00, diikuti oleh olah raga dari pukul 05.00 hingga 06.30. Sarapan pagi dijadwalkan dari pukul 06.30 hingga 08.00. Rihlah dilaksanakan dari pukul 08.30 hingga 12.00, kemudian break, makan, Sholat Dhuhur, dan pembuatan laporan rihlah berlangsung dari pukul 12.00 hingga 13.00. Presentasi rihlah diadakan dari pukul 13.00 hingga 14.00, dilanjutkan dengan RTL dari pukul 14.00 hingga 15.00. Break untuk Sholat Ashar dijadwalkan dari pukul 15.00 hingga 15.30. Sesi "Menyambungkan Sanad Harakah kepada Muassis NU" dilaksanakan dari pukul 15.30 hingga 17.30, kemudian break untuk sholat dan makan malam dari pukul 17.30 hingga 19.30. Sesi "Arah, Cita-cita, dan Strategi Perjuangan NU" berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.00, diikuti oleh persiapan Bai’at dari pukul 21.00 hingga 22.00, dan diakhiri dengan upacara Bai’at dari pukul 22.00 hingga 00.00 WIB," bebernya. 


Mewakili Wali Kota Binjai, Asisten Administrasi Umum Setdako Binjai Drs. Meidy Yusri menyampaikan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Menurutnya, NU tidak hanya menjadi benteng akidah umat, tetapi menjadi motor penggerak pendidikan sosial, dan budaya di tengah masyarakat. 

"Pendidikan kader NU yang dilaksanakan hari ini adalah langkah penting untuk melahirkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, tangguh dalam iman, serta berkomitmen terhadap pengabdian pada umat," ucapnya.

Asisten III meminta para peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga diharapkan dapat melahirkan cendikiawan muslim yang memiliki wawasan Islam dan mampu menebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. 

"Kami Pemerintah Kota Binjai berkomitmen mendukung setiap program PCNU yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas umat, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun keagamaan. Saya percaya melalui pendidikan kader ini akan lahir pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Kota Binjai menjadi lebih maju, berbudaya dan religius," tuturnya.


Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti sebanyak 69 peserta, dan akan diselenggarakan mulai tanggal 26 - 28 Desember 2024.


Sekretaris PWNU Sumut yang mewakili Ketua NU Sumut, dr. Zulkifli Sitorus MA., Mudah-mudahan Allah terus memberikan nikmat terbaiknya kepada kita semua dan tentu kita berusaha agar bisa menggunakan nikmat yang diberikan Allah itu dalam rangka mengabdikan diri dengan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena kalau kita ingkar, itulah yang disebut dengan yang diberi nikmat tapi tidak digunakan dalam rangka beribadah kepada Allah, maka konsekuensinya kata Allah dikasih nikmat yang digunakan apalagi tidak dalam melakukan beribadah maka azab maka akan datang. 

"Kyai Haji Ali Maksud beliau hanya menjabat selama 3 tahun, tetapi dinamika NU pada waktu itu sangat luar biasa. Beliau berharap memberikan keamanan kepada kita yang pertama kader-kader, NU itu harus dalam berbagai bentuk, harus juga berbagai macam, tapi harus punya pengertian NU yang sama, artinya boleh menciptakan kader dalam bentuk misalnya TNI boleh, ASN boleh, Polisi boleh, Pengusaha juga boleh, dalam bentuk punya pengertian yang sama dengan persepsinya tentang NU itu harus sama, jangan ada yang model karena mau jadi pejabat baru dia ber NU, terus ada yang ingin menjadi pengusaha biar dapat izin tambang misalnya baru ber NU, itu yang salah. Maka dia ciptakanlah mengajarkan NU ini boleh berbagai bentuk, tetapi pengertiannya harus tetap di jalur NU. 

"Sadarkanlah bahwa NU ini warisan dari ulama kita, jadi jangan pernah ada yang merasa paling NU, jangan ada yang merasa warisan dari ulama kita yang harus diteruskan kepada generasi. Karena ada anekdot kenapa ketika beliau ditanya Kapan mulai ber-NU, jawabannya ketika ayahnya menanamkan benih kepada ibunya, di situ juga lemahnya pemahaman soal seperti ini, kita harus waspada Tidak semua orang yang mengaku NU itu suka dengan kejayaan itu, mohon maaf karena dalam konteks beragama yang menghancurkan Islam itu bukan orang yang bukan Islam, tetapi orang Islam itu sendiri," paparnya.


Lebih lanjut, tiga amanah harapan Kyai Haji Ali maksud yang tepat kata kuncinya dari 3 ini, inilah kata kunci untuk melaksanakan apa yang diamanahkan oleh kalimat tadi supaya terbentuk orang yang punya persepsi yang sama tentang itu, Walaupun dia terdiri berbagai latar belakang, bagaimana supaya diwariskan dengan baik, supaya kita bisa mempelajari amanah dari Kyai yang dimaksud NKRI harga mati dan juga paham Ahlussunnah Wal Jamaah. Ini tidak mungkin bisa melaksanakan ajaran agamanya terutama para ahli sunnah  kalau wilayahnya itu berkonflik/berperang terus, itu mustahil, maka menyiarkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah itu harus di wilayah kondisi yang aman, akan dapat informasinya, akan dapat pelajarannya, akan dapat ilmunya dari instrumental. 

"Makanya jangan ada peserta yang satu sesi sekalipun tertinggal materi masih berharap bisa menjadi kader NU. Mengikuti pendidikan dengan benar, dengan serius, dengan sungguh-sungguh, diharapkan perjuangan pergerakan kita itu nanti akan muncul yang namanya keyakinan yang kuat," tutupnya. 




Koordinator Instruktur Dr. H. Masdar Limbong M.Pd., yang ditugaskan PBNU untuk PD-PKPNU Kota Binjai. K
ami dari tim instruktur untuk melaksanakan amanah dari fokus wilayah Indonesia, Alhamdulillah Sumatera Utara sudah memiliki instruktur nasional, ini tentunya satu kebanggaan bagi kita bahwa PWNU sudah berhasil untuk melaksanakan pengkaderan di Sumatera Utara. Untuk itu saya mewakili PBNU mengucapkan terima kasih telah mengorganisir pelaksanaan pengkaderan di Sumatera Utara. Salah satu kebutuhan untuk memperkuat organisasi adalah dengan memperkuat komitmen, memperkuat motivasi para pengurus NU di seluruh dunia, satu hal yang tidak mungkin jika ada pengurus NU yang tidak paham atau tidak tahu secara jelas pahamnya. 

"Komitmen kita untuk ulama wajib melaksanakan kaderisasi, Wajib telah mengikuti kaderisasi itu hal yang sangat logika yang sangat rasional. Bagaimana mungkin pengurus NU tapi pemahamannya tentang NU belum begitu kuat, belum begitu luas, ini tentunya akan membuat NU itu nanti menjadi tidak bertempat, inilah sebenarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan PD-PKPNU di berbagai tempat/wilayah. Dibeberapa tempat kita temukan beberapa hal dimana peserta yang didaftarkan itu adalah yang tidak pengurus NU, yang tidak memenuhi standar lah, yang seperti itu tidak kita luluskan. Alhamdulillah yang ada di Sumatera Utara ini barangkali hal-hal yang perlu ditegaskan kemudian dalam mengikuti kita punya aturan dan sistem yang berlaku untuk seluruh Indonesia,  semua yang terkait dengan penyampaian oleh instruktur itu sudah sesuai dengan kita, panitia tadi memang yang dibutuhkan adalah mungkin siapa mental dilihatnya, yang benar-benar ikhlas dan siap," pungkasnya. 

Selanjutnya, Dr. H. Masdar Limbong M.Pd., secara resmi membuka kegiatan PD-PKPNU Angkatan 1 kota Binjai tahun 2024.

(Rangkuti-Red) 





Keterangan Foto : Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Binjai menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan 1 Tahun 2024. Bertempat di Pondok Pesantren Darul Uloom Al Huda, Jalan Kedondong, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Jum'at (26/12/2024). 

Posting Komentar

0 Komentar